NUBUATAN PENGLIHATAN & MIMPI. by Jerry Elim » Mon Mar 30, 2015 2:28 pm. Penggenapan Firman Allah Yang Membangun & Meneguhkan Jemaat. “Akan terjadi pada hari-hari terakhir, demikianlah firman Allah bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan Search Amalan Macan Putih Tasbih Allah. INTI RAGA SI MAHARAJA SANGHYANG JAGADAN PERKASA Bahkan barangkali akan lebih mendalam kita menghayatinya jika kita tahu apa yang kita ucapkan Kalau ini Mirip ya dengan Mantra Semar Mesem Asli cuma beda dikit aja Amalan Agar Zakar Kuat Saat Berhubungan Badan Master Eyang Combor ono kedhawang miber ing ISLAMmemandang bahwa kesehatan merupakan nikmat dan karunia Allah SWT yang wajib disyukuri. Di samping itu sehat juga adalah obsesi setiap insan berakal; tak seorang manusia pun yang tidak ingin selalu sehat, agar tugas dan kewajiban hidup dapat dilaksanakannya dengan baik. Meskipun nikmat merupakan kebutuhan fitrah manusia dan nikmat Allah Ditemuibeberapa waktu lalu, seorang ustadzah berkata di sela acara manasik umroh, “Allah tidak memanggil orang yang mampu, tetapi Allah memampukan orang yang terpanggil”, selalu mantapkan hati dan yakinkan diri jika tak ada yang tak mungkin jika Allah sudah berkehendak. Klik: Subscribe, Jempol & LoncengSemoga Yang Melihat Video2 ini Dipanggil Allah Azza Wa Jalla Ketanah Suci Makkah Madinah Baik yang Belum Maupun yang Suda Vay Tiền Trả Góp 24 Tháng. Hai apa kabar? Semoga sehat semua ya teman-teman, amin. Oke kali ini saya pengen sharing sedikit tentang ibadah haji, salah satu ibadah yang sangat diidamkan oleh seluruh umat Islam. Beruntunglah orang-orang yang sudah pernah menginjakan kakinya di tanah suci, namun bagi yang belum semoga diberikan kesempatan oleh Allah beribadah ke Makkah, amin. Ibadah Haji menurut saya adalah ibadah ajaib, kenapa begitu?Karena kesempatan menjalankan rukun Islam ke lima ini adalah sebuah anugrah yang diberikan kepada siapa saja yang Allah kehendaki. Tanpa melihat status sosial, tanpa memandang fisik yang sehat atau sakit. Jika Allah sudah berkehendak maka siapapun bisa menginjakkan kaki ke tanah pernah dengar tukang bubur naik haji, atau tukang becak naik haji? Selain itu ada banyak kisah yang menjadi bukti bahwa haji itu tidak hanya di khususkan untuk kalangan tertentu. Saya pernah membaca ada kisah penjual nasi pecel dengan niatnya yang sungguh-sungguh akhirnya Allah mampukan untuk berangkat. Begitulah ketika keyakinan menjadi keajaiban yang nyata, siapapun yang Allah kehendaki berangkat, pasti akan berangkat. Sedikit falshback ke masa kecil, saya pernah diajarkan lagu rukun Islam yang lima dengan nada balonku. Lagu ini masih populer dikalangan anak-anak sekarang, lirik lagu versi kontemporer sudah tepat menurut saya dibandingkan lirik klasik yang saya pelajari dulu. Jadi lirik lagu rukun Islam waktu saya kecil dulu seperti ini, sambil nyanyi juga boleh yaRukun Islam yang lima Syahadat, shalat, puasa, zakat untuk si miskin, haji bagi yang kaya. Siapa belum shalat DoorrSiapa belum zakat, zakat untuk si miskin, Haji bagi yang kaya. Nah begitulah liriknya, hehehe. Saya gak tau ya apa hanya di daerah saya saja yang liriknya seperti ini, atau di daerah lain juga sama, saya kurang tau. Tapi begitulah yang diajarkan kepada saya dulu. Nah dari lirik itu saya akhirnya berpikir bahwa "haji itu untuk orang kaya aja, kalau gak kaya kan uangnya dikit, gimana mau berangkat kalau uangnya gak cukup" kebetulan di daerah saya, tepatnya di Bali, orang-orang yang pergi haji itu jarang banget, padahal lingkungan saya yang muslim ya banyak juga. Jadi saya jarang banget denger kisah-kisah orang yang pergi haji. Sampai pada akhirnya setelah lulus kuliah, saya punya kesempatan untuk bekerja di salah satu travel agen perjalanan haji dan umrah. Gak lama sih, tapi ya lumayanlah dari situ banyak pelajaran yang saya bertugas di salah satu cabang travel yang berlokasi di Mall, tepatnya di Royal Plaza Surabaya. Ya saya jaga kantor sekalian ngurusin persiapan calon jamaah yang mau berangkat, selain itu saya juga melayani calon jamaah yang bertanya terkait haji dan hati saya berdoa semoga suatu saat Allah panggil saya untuk bisa beribadah langsung ke tanah suci, jujur saja saya belum pernah keluar negeri, karena saya ingin Makkah menjadi tempat pertama saya menginjakan kaki saat keluar dari bumi pertiwi. Mohon bantu aminkan ya lanjut, jadi saat bekerja di travel agen perjalanan Haji dan Umrah, ada beberapa hal yang saya sadariBaca Juga Bernapas Tapi Tidak Memiliki RuhOrang yang Mampu Belum Tentu Bisa Pergi Haji/UmrahKenapa saya bisa bilang begini, karena waktu bekerja saya pernah kedatangan beberapa calon jamaah, mohon maaf saya tidak bisa menyebutkan nama, takut melanggar kode etik jurnalistik, cieehhh. Ya intinya ada beberapa jamaah yang datang ke kantor, tanya-tanya tentang umrah. Tapi waktu itu ada satu calon jamaah yang unik nih, jadi pertama kali beliau menanyakan harga, setelah saya informasikan harganya beliau terlihat tertarik. Tapi beliau ini kelihatan bingung, lantas beliau bilang begini "Pengen sih mbak berangkat, tapi saya takut mbak" "Loh kenapa takut pak, kan bapak mau ibadah?" "Sebenernya kalau mau berangkat sih bisa aja mbak, uang juga ready, tapi saya takut. "Takut apa pak" "Iya takut mbak, soalnya beberapa teman saya yang sudah berangkat itu sampai disana kayak dapat balasan gitu dari perbuatan dosanya. Jadi saya takut mbak, belum siap. Bahkan mbak ya ada teman saya yang baru berangkat pulang-pulang itu tangannya kejepit pintu mobil". Saya takut diazab juga dalam hati saya antara pengen ketawa ya Allah kok malah pengen ketawa sih, tapi heran juga ternyata yang punya uang banyak juga belum tentu bisa berangkat, karena harus melawan diri dan pikirannya bapak itu minta pendapat saya, ya saya jelaskan ke bapaknya tentang hakikat seseorang beribadah, ya saya rasa semua kembali ke niat masing-masing ya. Saya tidak hanya satu kali menemukan calon jamaah seperti ini, ada beberapa yang memang dari segi rohaninya belum siap untuk pergi ke rumah Allah. Saya juga bertanya kepada rekan kerja yang lebih senior dan memang banyak yang belum bisa pergi haji dan umrah, bukan karena masalah uang, tapi masalah rohani dari diri sendiri. Jamaah yang Super DetailYa sekedar buat nambahin isi tulisan saya, keunikan calon jamaah yang saya temui selain takut berangkat karena masalah rohani, ada juga yang bertanya sampai ke akar-akarnya hehe. Jadi ada juga calon jamaah yang super detail bertanya gak hanya masalah harga, hotel, dan maskapai tapi beliau juga nanyain CD apa nanti yang bakal disediain saat di pesawat. Bahkan beliau request, kalau saat perjalanan jangan disetelin ceramah atau shalawat, mintanya disetelin yang lain katanya yang lebih seru biar waktu perjalanan gak ngantuk. Nah detail banget kan pertanyaannya, begitulah kira-kira pengalaman singkat saya bekerja di salah satu travel agen perjalanan haji dan umrah. Singkat tapi sangat berkesan buat saya, dari situlah saya sadar bahwa ibadah haji dan umrah ternyata bukan perkara orang kaya atau tidak, karena yang kayapun belum tentu Allah panggil, tapi Allah bener-bener memampukan yang juga Belum Bisa Ngomong JowoBuka Travel Perjalanan Haji dan UmrahAlhamdulillah saat ini saya diajak bekerja sama dengan saudara dalam bidang yang sama yaitu perjalanan ibadah haji dan umrah. Sekalian promosi dikit boleh lah ya hehe, barangkali teman-teman pembaca lagi cari travel agen yang amanah. Karena kasus penipuan travel haji dan umrah udah sering banget ya kan. Jadi sebagai calon jamaah pasti harus lebih selektif memilih travel agen, supaya gak ketipu gitu ya. Saya mau kenalkan Alkhan Tour, travel milik saudara saya, jadi kalau mau tanya-tanya juga bisa melalui saya di 085875414861 dijamin amanah no tipu-tipu ya. Saudara saya emang udah lama banget buka travel perjalanan haji dan umrah. Sampai akhirnya saya dipercaya untuk buka cabangnya di Bali. Kalau tertarik bisa langsung japri kontak saya diatas ya. Oke mungkin itu aja yang bisa saya share kali ini, nantikan konten saya yang lainnya ya, saya harap para pembaca nyaman dengan tulisan saya, jika ada kritik dan saran, dengan senang hati saya tunggu di kolom komentar. September 10, 2016September 9, 2016 Renungan Keluarga Allah Sabtu, 10 September 2016 BACAAN HARI INI Mazmur 681-36 RHEMA HARI INI Mazmur 6829 Kerahkanlah kekuatan-Mu, ya Allah, tunjukkanlah kekuatan-Mu, ya Allah, Engkau yang telah bertindak bagi kami. Sebagai anak Tuhan, tentu kita rindu agar hidup kita dipakai untuk memuliakan nama-Nya. Namun, ketika Tuhan memanggil kita, seringkalinya kita memberikan jawaban yang berlawanan dengan Nabi Yesaya. “Tuhan, ini aku, utuslah dia.” Mungkin sebenarnya kita ingin melakukannya, tetapi tiba-tiba saja kita merasa tidak layak. Kita merasa bahwa seseorang atau orang-orang lain di sekitar kitalah yang lebih mampu melakukannya. Dia lebih pandai. Mereka lebih bertalenta. Singkatnya, kita merasa bahwa itu bukanlah bagian kita. Kita lupa, bahwa Allah tidak memanggil kita karena kemampuan kita. Justru Dialah yang akan memampukan kita. Yang jadi masalah adalah apakah kita mau atau tidak. Apakah kita bersedia untuk memenuhi panggilanNya? Ketahuilah, bahwa ketika Tuhan memanggil kita, Dia tidak sedang bermain dadu. Bukan sebuah probabilitas. Namun Dia telah merencanakannya sedemikian rupa sejak sebelum dunia dijadikan. Dia telah memilih setiap dari kita untuk suatu tugas khusus. Dia jugalah yang telah menenun kita di dalam kandungan. Tentu Dia sudah menaruh benih-benih yang akan memperlengkapi kita dalam memenuhi rencana dan panggilan-Nya. Di dalam Alkitab, kita dapat membaca berbagai kisah di mana Tuhan memilih beragam orang untuk rencana besar-Nya. Mereka yang dipilih-Nya adalah bermacam pribadi yang memiliki kekurangan dan kelemahan mereka tersendiri. Dari seorang kakek tua, penipu, anak manja, pembunuh, pelacur, janda, nelayan, sampai pemungut cukai dan bahkan pembantai. Di masa kini, kita mengenal Nick Vujicic yang terlahir tanpa lengan dan kaki. Mereka adalah bukti nyata bahwa Tuhan dapat memakai siapa saja secara luar biasa. Seperti semua tokoh itu, Tuhan menciptakan kita berbeda-beda. Setiap dari kita memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dikaruniai talenta dan kemampuan yang berlainan. Tepat seperti yang direncanakan-Nya. Ya, kita tidak perlu menjadi sempurna untuk memenuhi panggilan Tuhan. Sebab, di dalam kelemahan kitalah kuasa-Nya menjadi sempurna. RENUNGAN Ini waktunya untuk berhenti banyak bicara dan MULAI BERGERAK. APLIKASI Apakah ada sesuatu yang Tuhan minta dari Anda, tetapi Anda masih ragu? Kenapa? Menurut Anda, kenapa Tuhan sering memakai orang-orang biasa untuk melakukan berbagai macam perkara besar? Komitmen apa yang dapat Anda ambil untuk mulai bergerak demi memenuhi panggilan Tuhan? DOA UNTUK HARI INI “Terima kasih, ya, Tuhan, pada hari ini Engkau telah mengingatkan kami bahwa siapa pun kami, apa pun keterbatasan kami, Engkau tetap memilih kami. Terima kasih karena Engkau telah melayakkan kami untuk rencana-Mu. Tuhan, beri kami kekuatan untuk dapat mulai melangkah dan memenuhi panggilan-Mu dalam hidup kami. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Keluaran 19-21 Tinta Media - Terkait ibadah haji, Mudir Ma’had Khadimus Sunnah Bandung Ajengan Yuana Ryan Tresna YRT mengatakan, Allah tidak memanggil orang yang mampu tapi Allah memampukan orang yang terpanggil.“Allah tidak memanggil orang-orang yang mampu, tapi Allah memampukan orang-orang yang terpanggil. Karena itu, sebagai Muslim kita siapkan diri menjawab panggilan Allah untuk berhaji,” ungkapnya di akun telegram pribadinya, Senin 11/7/2022YRT mengutip Al-Quran surat Ali Imran ayat 97. Allah SWT berfirman وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلاً وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ اللهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ“Dan di antara kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari kewajiban haji, maka ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya tidak memerlukan sesuatu dari seluruh alam.”“Dalam ayat ini, perintah haji diawali dengan kata walillah’. Ini menunjukkan bahwa panggilan haji adalah hal yang spesial karena langsung memuat asma Allah. Sehingga siapa pun yang menjalankan ibadah haji haruslah menata niat dengan baik, lillahi ta’ala hanya karena Allah,” juga menegaskan, tidak ada bekal yang lebih baik dari takwa karena saat melaksanakan rangkaian rukun ibadah haji, jamaah harus menanggalkan semua identitas keduniawiannya. Semua hanya mengenakan dua kain ihram dan sebagai simbol kepasrahan tanpa membawa identitas YRT, talbiyah adalah bacaan tertentu yang khas dilafalkan oleh jamaah haji di tanah suci sesaat setelah jamaah haji berniat ibadah haji. “Lafazh talbiyah dibaca lantang dan terus menerus oleh jamaah haji hingga melontar jumrah aqabah pada 10 Dzulhijjah,” imbuhnya seraya menyampaikan kalimat talbiyah yang masyhur dilafalkan oleh Rasulullah saw dan para sahabat, لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ“Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Sungguh, segala puji, nikmat, dan segala kekuasaan adalah milik-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu.”“Pada lafazh talbiyah, nampak bahwa kedatangan jamaah haji adalah dalam rangka memenuhi panggilan Allah,” visa haji Furoda, YRT mengatakan visa haji furoda adalah salah satu jenis visa haji non kuota yang penetapannya langsung dari pemerintah Arab Saudi. Istilah lainnya haji undangan.“Kalau haji regular itu haji kuota untuk setiap negara. Ada lagi yang tidak resmi, namanya visa ziarah atau visa umal. Kalau ketahuan beresiko. Itu yang saya ketahui,” ungkapnya.“Jadi bisa berangkat haji saja sudah harus bersyukur, baik dengan visa haji regular kuota negara maupun visa haji non kuota visa haji furoda,” pungkasnya.[] Irianti Aminatun Rekomendasi Untuk Anda × − + Biro Umroh Semarang Dewangga Lil Haji Wal Umroh Menurut makna bahasa, Haji berarti menyengaja atau mengunjungi, sedangkan dalam terminologi islam, Haji itu berarti berkunjung ke Baitullah untuk melaksanakan beberapa amalan-amalan seperti wukuf, tawaf, sa’i serta amalan lainnya pada masa tertentu untuk mendapatkan pahala dan ampunan dari Allah SWT. Keseluruhan rangkaian pelaksanaan ibadah haji itu dilakukan di Arab Saudi, sehingga siapapun yang berangkat kesana tentulah orang yang mampu dan memiliki bekal materi yang cukup. Bila anda selesai membaca catatan saya ini kemudian anda langsung berniat dan bersungguh-sungguh akan melaksanakan Haji atau Umroh, ada 2 kemungkinan saja yang bakal terjadi. Anda mempunyai kesempatan bisa melaksanakan keinginan Haji & Umroh. Anda tidak mempunyai kesempatan untuk melaksanakan keinginan Haji & Umroh. Untuk memahami bahasa “punya kesempatan” atau “tidak punya kesempatan” dalam hal Haji & Umroh kita cukup mengingat contoh nyata “Tukang Becak Naik Haji” , “Penjual Gorengan Naik Haji setelah Menabung selama 20 tahun” , atau sinetron “Tukang Bubur Naik Haji” kemudian… tengok teman atau tetangga kita yang mampu beli mobil – hingga 1 milyar tapi belum Haji juga walau ongkos haji hanya berkisar jutaan. Begitulah rahasia Haji…. Banyak orang yang mampu tetapi tidak sempat. Ada yang sempat tetapi ia tidak mampu. Ada lagi yang sempat dan mampu tetapi tidak sehat. Ada juga yang mampu, sempat dan sehat tetapi harus menunggu 15 tahun lagi. Ada yang mampu, sempat dan sehat tetapi hatinya tidak tergerak untuk berhaji. maaf tidak ada niat menyindir si miskin atau si kaya, ini dalam konteks pemahaman “kesempatan” itu tadi. HAJI ITU PANGGILAN, DIPANGGIL, ATAU TERPANGGIL ? Untuk memudahkan memahami kata di atas, kita sandingkan saja padanan perubahan kata “panggil” dengan “daftar” “panggilan, dipanggil, terpanggil” dengan “daftaran, didaftar, terdaftar”. Untuk jadi “Terdaftar”, kita harus daftar terlebih dahulu seteleh kita tahu adanya pengumuman pendaftaran dan kita juga harus pastikan bahwa kita sudah ada didaftar. Begitu juga sebelum kita jadi “Terpanggil” tentu kita harus merespon panggilan agar kita bisa dipanggil dan masuk daftar Terpanggil. Allah sudah menyebarluaskan panggilan atau undangan ini kepada seluruh umat manusia. Undangan ini sudah dibuat oleh Allah dan disebarluaskan untuk hambaNya sejak ribuan tahun lalu oleh Nabi Ibrahim AS dan dilanjutkan oleh Rasulullah SAW, undangan ini akan tetap ada sampai akhir zaman. Panggilan yang satu ini adalah sebuah “inisiatif” yang didasari keimanan dan taqwa, yang mengharuskan’ diri untuk mau hadir, harus’ bisa hadir, harus’ merasa tidak enak jika tidak hadir. Memang benar-benar tidak ada pilihan lagi bagi yang berkesempatan. Harus hadir. Urusan undangan yang satu ini kaitan tanggung jawabnya lebih berat daripada sekedar tidak enak’ pada si Pengundang. Tidak semudah itu pula lantas kita bisa’ menghubungi si Pengundang dan dengan enteng memohon maaf atas ketidak hadiran kita karena bermacam alasan-alasan tertentu. mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barang siapa mengingkari kewajiban haji, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya tidak memerlukan sesuatu dari semesta alam.” QS. Ali Imraan [3]; ayat 96-97 Jadi…. Allah memanggil, kita dipanggil, tetapi hanya “sebagian” saja dari kita yang “terpanggil”. Itu semua tergantung respon kita setelah menerima panggilan. Saya pikir kurang tepat apa yang kita lakukan ketika ada orang yang mau berangkat haji/umroh kita ngomong titip pesan “nanti nama saya di panggil / di sebut ya…..” karena sebenarnya bukan kapasitas manusia jamaah untuk melakukan panggilan ini. Cukuplah kita minta didoakan saja sesuai apa yang kita harapkan karena sesungguhnya sebagai insan kita mesti saling mendoakan dalam kebaikan. BELUM ADA PANGGILAN Saya sebenarnya kurang setuju dengan penyebutan haji adalah “Panggilan Allah” atau dengan alasan “Belum Ada Panggilan”. Dengan penyebutan “panggilan Allah” itu kok kayaknya mengesankan bahwa Allah itu pilih kasih kepada hambanya. Lah apa itu berarti orang yang belum haji itu bukanlah orang pilihan? bukanlah orang-orang yang disukai Allah ? Apakah Allah lebih memandang orang yang berhaji itu lebih mulia daripada mereka yang belum haji itu? Apakah Allah sama sekali ndak melihat niat dan usaha hambanya itu untuk bisa berangkat ke tanah suci ? Allah itu pasti suka kepada semua hamba yang beribadah kepadaNya, dan itu tidak terbatas hanya kepada ibadah haji saja. Allah pasti juga suka kepada mereka yang melaksanakan sholat, puasa dan ibadah lainnya, asal dengan satu syarat, bahwa semua itu dilakukan benar-benar niat karena Allah, bukan karena pamer atau niat lainnya. Jadi istilah “Haji itu panggilan Allah” akan lebih tepat bila diganti dengan “Haji adalah atas izin Allah”. KEINGINAN YANG KUAT Yakinlah bahwa Allah tidak memanggil orang-orang yang mampu tapi Allah memampukan orang-orang yang terpanggil. Untuk bisa menjadi yang “terpanggil” niat saja tidak cukup. Harus dengan “niat dan keinginan yang kuat” yang dimanifestasikan dalam tindakan kita. Berdoa setiap waktu dan mengerahkan segenap tenaga dan usahanya untuk bisa pergi ke Baitullah. Keinginan yang kuat akan menuntun kita ke jalan menuju Baitullah. Kalo ternyata sampai menjelang ajal kita belum bisa merealisasikan niat dan keinginan kuat kita untuk mengunjungi Baitullah dengan berbagai alasan, kita masih ada peluang untuk berhaji yaitu anak cucu kita yang akan menghajikan. BELUM SIAP Jika kita lahir dan dibesarkan sebagai seorang muslim, bukankah kita sudah disiapkan sejak dini ? Bukankah rukun islam adalah syahadat, sholat, zakat, puasa ramadhan dan haji ? Jika Islam diibaratkan sebagai sebuah bangunan, maka Rukun Islam merupakan tiang-tiang penyangga utama bangunan itu. Bangunlah tiang-tiang itu dan mulailah dari yang paling bisa dan memungkinkan untuk dibangun. Sejak dini semestinya kita juga sudah harus siap-siap menyediakan material-material yang diperlukan untuk membangun tiang-tiang tersebut. Namun kenyataannya banyak yang sekedar atau bersungguh-sungguh membangun 4 tiang utama dan mengesampingkan 1 tiang utama itu. Catatan H. Abdul Halim ANTREAN HAJI PANJANG Semua rangkaian ibadah Haji adalah mengandalkan fisik. Usia semakin tua semakin berat melaksanakan ibadah haji. Maka lebih afdol ibadah haji dilaksanakan selagi muda dan sehat sehingga bisa melaksanakan semua rukun, wajib dan sunnahnya berhaji. Sudah menjadi sebuah fakta yang tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa pada saat ini ibadah haji di negara Indonesia menjadi suatu ibadah yang sulit untuk dilaksanakan, hal ini dikarenakan adanya “waiting list” yang sangat banyak, sehingga masa tunggu untuk pemberangkatan haji menjadi sangat lama. Kalo hari ini anda langsung ke Kantor Depag untuk Daftar Haji, saya pastikan bahwa anda punya kesempatan berangkat haji 15 tahun lagi. Ya… 15 tahun lagi. Bahkan ada wilyah yang daftar tunggunya sudah sampai 20 tahun lebih. Berapa umur anda sekarang ? Kalau tidak daftar haji sekarang mau berangkat kapan? Inilah yang menjadi renungan umat islam yang ada di Indonesia, sebab untuk mau pergi haji saja mesti antri 10-25 tahun lamanya bahkan bisa jadi bisa lebih lama lagi. Hampir bisa dipastikan karena antrean panjang haji orang akan beralih ke Umroh haji kecil. Orang yang Umroh akan meningkat tahun-tahun mendatang. Perkembangan ekonomi Indonesia yang relatif stabil meningkatkan jumlah kelas menengah “middle class” Muslim. Pada saat yang sama, memberikan peluang lebih besar bagi kelas bawah “lower class” untuk menabung guna membiayai perjalanan naik haji atau umrah. Karena itu pula, jumlah Muslimin-Muslimat yang berniat naik haji dan umrah juga bakal berlipat ganda., Bisa jadi nanti pergi umroh pun menjadi sulit dan harus masuk daftar “waiting list” karena visa umroh pun terbatas jumlahnya. [sumber] Biro Umroh Semarang Dewangga Lil Haji Wal Umroh 📱Whatsaap 081228155300 KANTOR PUSAT – Sriwijaya 57 Semarang Telp. 024 8418218 – Jl. Setiabudi No. 91 Srondol Semarang, Telp. 024 76405900 , 0816650805 KANTOR PERWAKILAN – Jl. Raya Pati – Tayu Km. 1 Depan Asrama Tentara Alugoro Pati Telp. 0295 383070 , 0852 9003 3398 – Jl. Sunan Abinawa Patebon Kendal Telp. 08122 9999 300 – Jl. Tumenggung Jogonegoro No. 33 Jaraksari – Wonosobo Telp. 0286 323868 , 0822 4282 9361 – Jl. Jend. Sudirman Rembang Depan Pom Bensin Desa Tireman Telp. 0295 383070 , 0852 2802 5000 Allah SWT tidak memanggil orang yang mampu. Tapi Allah SWT memampukan orang yang bijak itu memang benar. Karena faktanya hari ini. Ada 4 tipe manusia. Yaitu 1 ada orang mampu tapi tidak mau, 2 ada yang mampu tapi mau, 3 ada yang tidak mampu tapi tidak mau, dan 4 ada yang tidak mampu tapi mau. Dan siapa pun kita, pasti ada di ada dua kata penting, MAMPU dan MAU. Di manakah kita?Mari kita tilik lebih jauh. Siapakah yang berada di antara “mampu” dan “mau”. Di banyak sisi kehidupan manusia pasti terjadi. Seperti saat pandemi Covid-19 ini, vaksinasi ada di mana-mana tapi masih ada yang tidak mau. Tapi ada pula yang mau vaksin tapi dia tidak mampu ke mana dia harus di-vaksin? Itu nyata terjadi, antara mampu dan mau. Begitu pula contoh berikut ini1. Mampu dan Mau. Siapa pun manusia yang sehat hari ini. Ada yang mampu beribadah dan mau beribadah. Semua perintah Allah SWT dilakukannya atas dasar mampu dan mau. Berbuat kebaikan untuk orang banyak pun mampu dilakukan, mau dikerjakan. Mampu dan Mampu dan tidak mau. Tapi ada juga di dekat kita, orang-orang yang mampu karena sehat tapi tidak mau beribadah dan berbuat kebaikan. Hidupnya hanya untuk diri sendiri saja. Beli gawai baru mampu, beli pulsa ratusan ribu mampu, beli mainan jutaan mampu. Tapi untuk berkuran seekor kambing atau sapi tidak mau. Itulah mampu dan tidak Tidak Mampu dan mau. Manusia yang tidak mampu tapi mau memang langka dan tergolong luar biasa. Tidak sedikit orang tidak mampu di sekeliling kita. Tapi mereka mau melakukan ibadah terbaik dan berbuat kebaikan. Kerjanya hanya pemulung tapi mampu menabung untuk berkurban setiap tahun Kerjanya hanya tukang parkir tapi mampu umrah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tidak mampu dan Tidak Mampu dan Tidak Mau. Nah, ini kondisi manusia yang agak repot dan harus introspeksi diri. Manusia yang diciptakan Allah SWT untuk beribadah tapi tidak dilakukannya. Sakit, miskin, atau tidak mampu lainnya. Tapi kenapa tidak mau beribadah? Lalu mau apa hidup di muka bumi yang jelas-jelas anugerah Allah SWT. Itulah manusia tidak mampu dan tidak jadi, orang-orang yang mampu dan tidak mampu tapi tidak mau bersifat individualis. Hidup hanya bertumpu pada keadaannya sendiri. Tanpa mau melihat dan berbuat untuk orang sehat dan pikiran itu bisa jadi obat sekaligus racun. Sehat dan pikiran itu akan jadi obat bila dilandasi hati Nurani dan rasa cinta untuk sesama. Selalu menebar kebaikan dan berbuat nyata untuk kemanfaatan umat dengan penuh rasa syukur. Sementara sehat dan pikiran bisa jadi racun. Apabila dilandasi sifat individualis, tidak peduli, serakah, benci, dan iri. Jadi terserah, mau pilih yang mana? Sehat dan pikiran mau jadi obat yang manjur atau racun yang sahabat literasi. Dalam hidup ini, hidup siapa pun. Ketika satu pintu tertutup. Maka pintu lain akan terbuka. Tapi banyak orang memandangi pintu yang tertutup begitu lama dan meratapinya. Sehingga tidak mampu melihat pintu yang terbuka. Untuk jalan kebaikan dan kemanfaatan kepada orang di momen Idul Adha 1442 H. Berkurbanlah dengan seekor kambing atau sapi. Semampu yang dipunya. Sebagai wujud rasa syukur dan ikhtiar memperbaiki ibadah kepada Allah SWT. Sambil terus istiqomah dalam bertutur kata, berpikir dan berbuat yang baik dan siapalah kita ini. Manusia itu hakikatnya bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa. Semua yang dimiliki hanya hak pakai, hanya titipan dari Allah SWT. Dan setelah kematian tiba, semuanya tidak akan ada yang dibawa sedikit pun. Semuanya akan ditinggalkan. Tapi milik kita adalah sedekah, amal jariyah, dan kurban yang dibelanjakan di jalan Allah benarnya. Allah SWT tidak memanggil orang yang mampu. Tapi Allah SWT memampukan orang yang beribadah dan berjuang di jalan kebaikan, di jalan Allah SWT. Insya Allah, sehat dan berkah bersama kita, amiin. Salam literasi TBMLenteraPustaka TamanBacaan BacaBukanMaen

allah tidak memanggil yang mampu