11 Latar Belakang. Kelapa sawit (Elaeis) adalah tumbuhan industri penting penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel). Perkebunannya menghasilkan keuntungan besar sehingga pengembangan perkebunan kelapa sawit terjadi dimana-mana. Minyak sawit digunakan sebagai bahan baku minyak makan, margarin, sabun, Minyaksawit digunakan sebagai bahan baku antaranya ialah:minyak makan,margarin,sabun,kosmetic dan industri dapat digunakan untuk begitu beragam peruntukannya karna keunggulan sifat yanmg dimilikinya yaitu tahan oksidasi dengan tekanan tinggi,mampu melarutkan bahan kimia yang tidak larut oleh bahan pelarut lainnya, Aspeklegal mengenai konservasi lahan gambut juga telah diatur dalam Keppres Nomor 32 tahun 1990 tentang Kawasan Lindung. Lahan gambut Kalbar seluas 1,72 juta Ha perlu diselamatkan dari kebijakan yang hanya mengutamakan keuntungan ekonomi semata, karena kita tidak punya cadangan bumi baru. TopPDF HUBUNGAN PATRON KLIEN ANTARA MANDOR DAN PEMANEN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Studi Kasus di Desa Sopan Jaya Kecamatan Padang Laweh Kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat.). dikompilasi oleh 123dok.com Selasa 20/04/2010 14:27 WIB Suhendra - detikFinance Jakarta - Asosiasi produsen sawit Indonesia-Malaysia mengancam akan melakukan aksi walk out dalam forum working group (WG) ke-2 Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO) di Kucing, Malaysia pada awal Mei 2010 nanti. Hal ini dilakukan jika syarat-syarat RSPO yang dibahas oleh WG semakin memberatkan Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd. Pada prinsipnya, pengangkutan TBS Tandan Buah Segar kelapa sawit dilakukan dengan memindahkannya dari perkebunan ke pabrik. Alat angkut sawit yang biasanya dipakai yaitu truk, baik dump truck maupun kendaraan PickUp. Beberapa perusahaan, terutama yang memiliki perkebunan sawit di lahan gambut, ada pula yang memanfaatkan lori yang ditarik lokomotif karena dinilai lebih efektif dan efisien. Pengangkutan TBS sawit atau FFB Fresh Fruit Bunches termasuk salah satu dari tiga mata rantai terpenting dalam budidaya kelapa sawit meliputi panen, angkut, dan olah disingkat PAO. Untuk mendukung kelancaran rangkaian mata rantai ini, semua proses harus berjalan dengan baik dan tersinkronisasi. Sebagai contoh, penghitungan kebutuhan armada pengangkutan dan perkiraan hasil pengolahan pada saat melaksanakan proses pemanenan TBS. dilansir dari situs PTPN1, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi proses pengangkutan TBS yaitu organisasi panen, bentuk/pola jalan di dalam perkebunan, kondisi/perawatan jalan, jenis dan tipe alat angkut, kondisi alat-alat transportasi serta pengoperasian alat transportasi. Apabila proses pengangkutan ini dapat berjalan dengan lancar, maka manfaat-manfaat yang bisa diperoleh antara lain menjaga ALB Asam Lemak Bebas produksi harian 2-3%, mempengaruhi kelancaran atau kapasitas pengolahan pabrik, mendukung keamanan TBS di lapangan, dan menghemat biaya pengangkutan seminimal mungkin. Terdapat 5 hal yang perlu diperhatikan dalam pengangkutan TBS kelapa sawit, di antaranya 1. Optimalisasi Kapasitas Angkut Truk Memang benar, semakin cepat proses pengangkutan TBS dilaksanakan maka semakin baik. Kendati demikian, perlu penyesuaian kapasitas angkut terhadap daya muat alat transport. Misalnya truk Mitsubishi Colt Diesel mempunyai daya muat 7-8 ton setiap perjalanan. Selain itu terdapat Mitsubishi L300 yang mampu memuat ton sekali jalan. Jadi untuk mewujudkan operasional kendaraan dan proses pengangkutan yang optimal, jadwal tiba kendaraan ke lokasi panen dan pabrik kelapa sawit harus disusun dengan baik. 2. Pengaturan Jadwal yang Baik Semua kendaraan wajib terisi bahan bakar pada pukul atau waktu sore di hari sebelumnya. Kemudian, kendaraan-kendaraan ini harus sudah mulai mengangkut TBS pada pukul Tandan pertama yang diangkut pada hari tersebut diusahakan sampai ke pabrik maksimal pukul dan tandan terakhir dibawa selambat-lambatnya pukul Masing-masing truk/pickup selanjutnya dilayani oleh 2-3 orang tukang muat bongkar dan 1 orang kerani muat. Sopir truk sebaiknya membawa bekal makanan untuk mengefisienkan waktu istirahat. 3. Pengaturan Muatan yang Baik TBS sawit harus ditata dengan benar di dalam truk untuk memaksimalkan kapasitasnya. Seluruh berondolan sebaiknya diangkut dengan memasukkannya ke karung dan meletakkannya di atas susunan TBS. Sedangkan tandan busuk dan tandan kosong kelapa sawit tidak boleh dibawa hingga ke pabrik pengolahan. baca juga 40 Tahun Mitsubishi Colt L300 Berjaya di Indonesia 4. Pemeliharaan Alat Angkut Seluruh alat yang dipakai untuk mengangkut TBS dari perkebunan ke pabrik wajib dipelihara dengan benar. Termasuk karung kosong yang sudah digunakan untuk menyimpan berondolan sawit perlu dikumpulkan dan dikembalikan ke afdeling yang bersangkutan. Jangan sampai terjadi pemborosan anggaran akibat alat-alat yang gampang rusak/hilang. 5. Keamanan Pengangkutan Faktor keamanan juga perlu diperhatikan dalam pengangkutan TBS. Contohnya pemasangan jaring-jaring / terpal pada bagian muatan truk terutama ketika melewati perjalanan yang jauh, melintasi jalan negara, atau melalui jalan yang rusak. Ingat, semua tandan buah yang jatuh harus diambil dan dimasukkan kembali ke truk. Untuk informasi lengkap Mitsubishi Colt L300, klik atau hubungi Tanya Bosowa di nomor 0852 5554 4464 serta kunjungi outlet Bosowa Berlian terdekat di Kota anda. Indonesia diberikan kelebihan dengan alam yang menyediakan lahan untuk menumbuhkan tanaman kelapa sawit dengan baik. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkebunan, produksi kelapa sawit di Indonesia pada tahun 2021 mencapai angka 48 juta ton. Untuk senantiasa menstabilkan jumlah produksi, diperlukan banyak faktor pendukung, baik di area pengolahan maupun area perkebunan kelapa sawit. Salah satunya adalah bantuan alat yang krusial seperti alat angkut buah kelapa sawit. Mengapa Diperlukan Alat Angkut Buah Kelapa Sawit?Rekomendasi Alat Angkut Buah Kelapa SawitMini Dumper TransporterHal yang Harus Diperhatikan Saat Pengangkutan Buah Kelapa SawitKapasitas Angkut Truk yang Harus Dibatasi Jadwal Angkut Harus Diatur dengan BaikPerawatan Alat Angkut Buah Kelapa SawitSistem Keamanan Saat Pengangkutan Berlangsung Mengapa Diperlukan Alat Angkut Buah Kelapa Sawit? Proses pemanenan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam budidaya kelapa sawit karena menjadi penentu hasil dan kualitas minyak sawit. Hal ini sangat penting, mengingat saat ini Indonesia merupakan salah satu produsen minyak sawit terbesar di dunia. Maka dari itu, saat memanen buah kelapa sawit, diperlukan alat angkut buah kelapa sawit yang kuat untuk memaksimalkan tenaga kerja dan menghemat waktu agar dapat terhindar dari hal-hal berikut. Curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan banyak kendala saat mengumpulkan buah kelapa sawit. Karenanya, dibutuhkan alat angkut yang kuat dan tahan terhadap berbagai kondisi. Jika buah sawit tidak terangkut dengan baik, akan membuat buah sawit menjadi busuk. Rekomendasi Alat Angkut Buah Kelapa Sawit Sebagai salah satu penopang utama pasokan bahan baku Indonesia, bisnis kelapa sawit menyasar berbagai pelaku ekonomi, mulai dari petani kecil hingga korporasi besar. Tentunya pendistribusian kelapa sawit membutuhkan kendaraan dan alat transportasi sesuai kebutuhan. Namun, sebelumnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih alat transportasi buah kelapa sawit. Kendaraan harus kokoh meski di medan yang sulit seperti tanah yang lunak dan jalan yang tidak rata atau berbatu. Untuk menjaga kualitas sawit, buah sawit, pengirimannya ke pabrik hanya boleh dalam kurun waktu 24 jam. Semakin cepat terkirim, semakin baik pula kualitas minyak sawit yang dihasilkan. Selain itu, kendaraan juga harus dapat memindahkan tanaman bersama-sama untuk memastikan efisiensi transportasi. Kendaraan tidak boleh merusak struktur tanah perkebunan kelapa sawit saat berkendara. Penggunaan traktor biasanya dihindari karena dapat berdampak buruk pada perkebunan kelapa sawit. Berikut ini adalah beberapa rekomendasi alat angkut buah kelapa sawit yang direkomendasikan agar bisa mengangkut dengan baik dan benar Mini Dumper Mini dumper adalah sebuah alat untuk pengangkutan kelapa sawit berbentuk truk mini dengan berbagai macam kapasitas. Namun idealnya, berikut kapasitas mini dumper yang disarankan. Kapasitas 900 – 1200 kg & dumping serta hilift menggunakan ketinggian cm. Berbobot kg, berbahan bakar diesel atau solar. Dilengkapi menggunakan mesin satu cylinder yang memiliki pendingin air atau radiator yang kekuatannya mencapai 13 HP menciptakan unit ekonomis bahan bakar. Selain itu, Mini Dumper ini juga dilengkapi dengan roda crawler karet untuk mengatasi perjalanan di jalan yang rusak dan penuh dengan bebatuan di sekitaran lahan gambut. Keuntungannya adalah sebagai berikut Mini dumper ini tidak mudah terperosok. Crawler yang memiliki lebar sekitar 350 mm, menjadikan perangkat ini mudah dioperasikan di lahan gambut dan jalan rusak. Transporter Tak banyak kendaraan beroda yang memiliki ban biasa dapat menempuh medan yang terjal atau tidak stabil. Namun unit transporter sawit adalah kendaraan yang paling mungkin untuk digunakan. Berikut beberapa keunggulannya. Memiliki kapasitas angkut buah sawit atau bahan pertanian lain hingga 650 kg. Memiliki sistem hidrolik yang dirancang untuk memudahkan bongkar muat. Dibekali juga oleh sistem kontrol ergonomis dengan stick rotary joint yang dilengkapi dengan rem kaki. Hal yang Harus Diperhatikan Saat Pengangkutan Buah Kelapa Sawit Biasanya, buah kelapa sawit diangkut dari perkebunan ke pabrik menggunakan alat angkut buah kelapa sawit berupa dump truck maupun truk ringan. Beberapa perusahaan, terutama yang memiliki perkebunan sawit di areal gambut, menggunakan lokomotif derek karena dianggap efektif dan efisien. Proses pengangkutan kelapa sawit adalah salah satu proses yang paling penting dalam budidaya kelapa sawit. Semua proses harus dijalankan dan disinkronkan dengan baik untuk mendukung kelancaran budidayanya. Namun dalam pengangkutan buah kelapa sawit, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya sebagai berikut Kapasitas Angkut Truk yang Harus Dibatasi Semakin cepat proses pengangkutan dan banyaknya jumlah buah kelapa sawit yang diangkut, maka akan semakin baik. Namun hal ini perlu menyesuaikan kapasitas angkut yang dimiliki alat. Untuk mencapai proses pengangkutan yang optimal, perlu ada pembatasan banyaknya pengangkutan kelapa sawit dari lokasi panen menuju pabrik. Jadwal Angkut Harus Diatur dengan Baik Untuk mencapai proses pengangkutan kelapa sawit yang optimal, lokasi pemanenan dan jadwal kendaraan yang tiba di pabrik kelapa sawit harus dipersiapkan dengan baik. Jadwal serta rencana pengangkutan harus disesuaikan semaksimal mungkin agar buah kelapa sawit dapat terangkut dengan baik. Perawatan Alat Angkut Buah Kelapa Sawit Semua peralatan yang digunakan untuk mengangkut buah kelapa sawit dari kebun menuju pabrik harus dirawat dengan baik. Ini juga termasuk pengumpulan brondolan kelapa sawit yang sudah tidak digunakan dan dikembalikan ke afdeling. Dalam hal ini, para pelaku usaha sawit disarankan dapat memilih alat yang berkualitas meskipun harganya tinggi, dibandingkan memilih alat murah tetapi mudah rusak. Sistem Keamanan Saat Pengangkutan Berlangsung Faktor keamanan juga perlu diperhatikan pada saat pengangkutan buah kelapa sawit dari perkebunan menuju pabrik untuk diproses lebih lanjut. Misalnya dengan melakukan pemasangan jaring-jaring dalam bagian muatan truk. Terutama saat melalui jarak yang cukup jauh seperti melintasi negara, atau jalanan yang cukup rusak. Sebab buah sawit yang berjatuhan hanya akan memberi kerugian dari segi ekonomi. Itulah penjelasan singkat dan rekomendasi alat yang dapat mengangkut buah kelapa sawit dari perkebunan menuju pabrik. Semoga informasinya bermanfaat untuk Anda yang ingin membuka usaha di bidang ini, termasuk para petani yang menekuni pemanenan kelapa sawit. Hanya ada beberapa tanaman yang bisa tumbuh di lahan gambut yang ada di Indonesia. Namun satu-satunya yang bisa tumbuh dengan baik adalah kelapa sawit. Diketahui, ada banyak sekali lahan gambut yang ada di Indonesia. Apalagi di daerah Sumatera, Papua, dan Kalimantan. Lahan gambut terdiri dari tanah yang tak subur karena memiliki pH dan kandungan unsur hara makro serta mikro yang rendah. Maka dari itu tanah dengan unsur seperti ini sulit untuk ditanami dengan tanaman pertanian. Simak penjelasan bagaimana cara optimalkan penanaman kelapa sawit di lahan gambut. Pembenahan Fisik Tanah Manajemen AirPembenahan Fisik Tanah Manajemen AirPemupukanPemilihan VarietasSDMTaat Pada RegulasiHal-hal yang Harus Diperhatikan Saat Menanam Kelapa Sawit Pembenahan Fisik Tanah Manajemen Air Pembenahan Fisik Tanah Memperhatikan ketebalan gambut menjadi salah satu hal yang penting saat melakukan pembenahan fisik. Selain itu, Ada beberapa hal yang harus dipahami saat memperhatikan ketebalan gambut diantaranya sebagai berikut Kelapa sawit paling bagus ditanam di lahan gambut yang memiliki ketebalan kurang dari 50 cm. Hal ini pun membuat lahan tersebut tidak memerlukan perlakuan fisik apapun. Namun, jika lahan gambut memiliki ketebalan lebih dari 50 cm, maka lahan gambut harus dipadatkan agar bisa menahan beban batang yang dimiliki kelapa sawit. Tujuannya agar tanaman tidak condong atau miring. Selanjutnya, pemadatan tanah bisa dengan menggunakan alat pemadat tanah. Upaya lain untuk mencegah tanaman miring atau condong ke depan adalah dengan memberikan mineral pada lubang tanam kelapa sawit di lahan gambut. Tanah mineral harus dicampur terlebih dahulu dengan tanah yang ada pada lubang tanam bibit pohon kelapa sawit di lahan gambut. Manajemen Air Pengelolaan air rawa sangat penting untuk mencegah tanaman dari banjir atau kehabisan air. Selain itu, manajemen air dilakukan dengan maksud untuk menjaga tanah gambut tetap lembab. Pada musim tertentu, kondisi air di lahan gambut sangat rawan. Seperti di musim hujan, atau lahan yang berada di dataran rendah, potensi tergenang sangat tinggi. Sedangkan pada musim kemarau, lahan juga bisa terkena karena tanah gambut memiliki kapilaritas yang besar, tanahnya bisa cepat kering karena air tidak mudah naik ke permukaan. Ada beberapa hal penting untuk dilakukan agar tanah gambut tetap lembab diantaranya adalah Penting untuk menyesuaikan kedalaman muka air tanah, yakni dengan cara menjaga ketinggian muka air saluran drainase. Agar tanaman kelapa sawit dapat menerima air sepanjang tahun, penting untuk menjaga ketinggian air di saluran drainase sekitar 60 cm Memasang pintu pengunci di ujung saluran pembuangan sangat penting untuk mengatur ketinggian air di saluran. Kunci air akan terbuka di musim hujan dan menutup rapat di musim kemarau. Pemupukan Teknik pemupukan juga sangat diperlukan karena gambut adalah tanah yang tidak memiliki unsur hara. Pemupukan harus dilakukan dengan pupuk yang mengandung makro dan mikro yang sesuai, diantaranya adalah Pupuk Kalium Fosfor Nitrogen Magnesium Boron Komposisi pupuk yang diberikan juga tergantung pada beberapa unsur sebagai berikut Pada umur tanaman, pupuk nitrogen harus diberikan lebih banyak pada tanaman yang belum berbuah. Setelah pembentukan buah, pupuk, K dan P dibutuhkan lebih banyak. Pupuk mikro harus diberikan, terutama boron, karena gambut sangat miskin unsur mikro. Pada tanaman muda, juga selama perkecambahan, penting untuk menambahkan zat humat, yang disemprotkan ke tanah di sekitar tanaman untuk mempercepat pertumbuhan tanaman. Asam humat mengandung hormon pertumbuhan. Kunci tanaman yang sehat, jika tanah dan perakarannya juga sehat. Oleh karena itu, asupan makanan pada tanaman haruslah dari pupuk pilihan yang telah teruji baik secara laboratorium maupun di lapangan. Salah satu pupuk terbaik yaitu pupuk MOAF yang diproduksi PT Propadu Konair Tarahubun Plantation Key Technology/PKT bergerak di bidang teknologi sawit yang tak hanya menciptakan pupuk organik, tetapi juga membasmi hama dan penyakit, dan merangkap sebagai konsultan pertanian sawit. Pupuk MOAF telah banyak digunakan oleh perusahan besar di Indonesia serta mendapat banyak pengakuan dari pengusaha dan pengelola bisnis kelapa sawit. Kelebihan Pupuk MOAF Dibandingkan Pupuk Konvensional Lainnya. 1. Pupuk MOAF dapat meningkatkan pH tanah, sedangkan pupuk konvensional lainnya dapat menurunkan pH tanah menjadi asam, pH yang rendah dapat menciptakan lingkungan yang cocok untuk berkembang biak hama penyakit. Reaksi MOAF jauh lebih cepat dan bersifat lebih tahan lama dan stabil. 2. Pelepasan nutrisi dalam pupuk MOAF dapat terkontrol sehingga dapat diaplikasi pada saat musim hujan maupun musim kemarau, dimana pupuk dapat mengikat agregat tanah sehingga penyerapan unsur hara dapat lebih baik, struktur tanah lebih stabil dan dapat menyerap air secara maksimal. Pupuk konvensional lainnya cenderung lebih cepat menguap pada saat musim kemarau dan mudah terbawa air pada saat musim hujan, sehingga unsur hara yang seharusnya dapat diserap oleh perakaran secara maksimal menjadi berkurang. 3. Pupuk MOAF ramah lingkungan pada cuaca yang ekstrem 1 – 2 musim kemarau tidak merusak fungsi perakaran & tidak terjadi plasmolisis pada perakaran tanaman serta pupuk yang ditabur dalam piringan masih dapat diserap. Pupuk konvensional lainnya tidak ramah lingkungan, dimana dapat meninggalkan residu bahan kimia yang dapat mematikan. Pupuk kimia yang ditaburkan tidak bisa diserap secara maksimal oleh perakaran tanaman, sehingga terjadi defisiensi hara yang akut. 4. Pupuk yang diproduksi oleh PKT Plantation Key Technology memiliki formulasi yang berbeda-beda dalam setiap perkebunan, dikarenakan kebutuhan setiap tanaman pasti berbeda. Oleh karena itu PKT terlebih dahulu melakukan survey, analisa sampel akar, tanah dan daun, untuk mengetahui unsur hara yang dibutuhkan dan serangan hama penyakit yang ada pada tanaman. MOAF menyesuaikan kebutuhan tanaman sehingga tepat nutrisi serta membuat akar lebih cepat menyerap nutrisi. Sedangkan Pupuk konvensional diproduksi secara masal, tidak ada spesifikasi khusus kepada semua perkebunan. Semua jenis tanah dan jenis tanaman dianggap sama karena tidak ada kegiatan survey seperti analisa akar, tanah dan daun tanaman terlebih dahulu. 5. Mempercepat dan meningkatkan hasil produksi panen sawit dengan kualitas bobot yang baik serta peningkatan rendemen atau ekstraksi minyak produksi panen. Teknologi MOAF juga merupakan syarat mutlak bagi perkebunan yang ingin mengendalikan serangan hama dan penyakit. Pemilihan Varietas Kemudian pilih varietas, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat memilih varietas kelapa sawit yang akan ditanam di lahan gambut. Untuk menanam kelapa sawit di lahan gambut, Anda harus memilih bibit berbatang pendek agar tanah gambut lebih mendukung batang pohon dan tidak tumbang. Banyak pembuat benih kelapa sawit sekarang menawarkan varietas benih baru. Namun, dalam memilih benih berkualitas, pastikan produksinya tinggi dan berbatang pendek. Sebab, batang yang pendek mengurangi kemungkinan terjadinya tipping batang di tanah gambut. Saat ini produksi kelapa sawit pada lahan gambut oleh petani cukup rendah yakni mencapai 10 hingga 15 ton/ha/tahun. Padahal, produksi sawit yang dilakukan perusahaan pada lahan gambut sudah lumayan tinggi tinggi mencapai 20 hingga 30 ton/ha/tahun. SDM Pemilihan sumber daya manusia SDM untuk menanam kelapa sawit di lahan gambut juga harus diperhatikan dengan seksama. Pasalnya, tidak mudah untuk menanam kelapa sawit pada lahan gambut. Para petani masih belum memiliki pengetahuan serta modal untuk produksi kelapa sawit pada lahan gambut. Sehingga para petani tidak jelas mengetahui apakah diperlukan perlakuan khusus untuk menanam kelapa sawit di rawa. Jika petani kesulitan untuk menggunakan cara menanam kelapa sawit di rawa, ada beberapa cara lain yang bisa dilakukan diantaranya adalah Para petani bisa langsung berpartisipasi dalam bisnis inti. Usai terlibat dalam menjalankan perusahaan kelapa sawit yang menanam kelapa sawit di lahan gambut, para petani akan mendapatkan keuntungan besar karena produksinya meningkat. Taat Pada Regulasi Setelah memutuskan untuk menanam kelapa sawit pada lahan gambut, para petani juga harus memahami soal regulasi atau aturan yang sudah berlaku di Indonesia terkait penanaman kelapa sawit. Menurut Syahril Pane, Kepala Agronomi PT. Abdi Budi Mulia dalam sebuah pertemuan menjelaskan bahwa pada pengelolaan perkebunan yang paling penting adalah patuh pada regulasi atau aturan yang berlaku. Salah satunya adalah penggunaan lahan gambut untuk dijadikan tempat penanaman kelapa sawit. Jika para petani tidak mengikuti aturan dan regulasi tersebut, bisa jadi sistem operasional saat penanaman berlangsung akan sangat terganggu. Hal-hal yang Harus Diperhatikan Saat Menanam Kelapa Sawit Ada beberapa hal yang harus dilakukan ketika ingin mengoptimalisasi pertumbuhan kelapa sawit di lahan gambut. Pasalnya, lahan gambut sendiri merupakan tanah yang tidak subur dan bisa saja malah membuat pohon yang ditanam di atasnya mati atau layu. Beberapa faktor yang meliputi ciri-ciri lahan gambut yang bisa ditanami kelapa sawit adalah sebagai berikut Tekstur tanah yang lembek, basah dan lunak. Warna tanah yang ada di lahan gambut biasanya terlihat agak gelap. Sifat asam yang tinggi terkandung dalam tanah. Karena memiliki hawa yang terbatas, tanah yang ada dalam lahan gambut kurang subur. Sering kali ditemukan di beberapa kawasan atau lahan yang cukup basah, salah satunya adalah rawa-rawa. Karena ciri-ciri tersebut, semakin sedikit tanaman yang bisa tumbuh di daerah lahan gambut. Salah satunya yang paling bisa tumbuh berkembang dengan baik adalah kelapa sawit. Indonesia diberkati dengan pertumbuhan kelapa sawit yang sangat baik. Rata-rata produksinya 20 hingga 25 ton/hektar setiap tahunnya, itu artinya Indonesia bisa menghasilkan 4 ton/hektar setiap tahun. Selain itu, produksi minyak sawit yang tinggi membuat banyak negara-negara penghasil minyak lebih kompetitif dengan minyak sawit Indonesia, apalagi di daerah Sumatera, Papua, dan Kalimantan. Oleh karena itu, dibutuhkan alat angkut buah kelapa sawit untuk mengangkat hasil tumbuhan tersebut. ArticlePDF Available Abstract and Figuresem>Every palm oil plantation has different characteristics. In Indonesia, some of the palm oil plantations are unique because of its peaty, muddy, and bumpy features. Today, the existing Fresh Fruit Bunch FFB transport equipment is rigid and unable to follow the contour of outline of plantation ground, which limits its mobility. Therefore, it is necessary to design FFB transport equipment that offers ease of mobility. The new design has a universal joint feature that connects the front of part of the equipment driver section with the load carrier part rear part. The design includes three-dimensional images with its simulations, two-dimensional images and the strength analysis of the joint. Both design drawings and strength analysis are carried out using SolidWorks engineering software. The result is a design of a universal joint with a dimension of m in length and m in width, and is capable of rotating in two directions; each at 30 degree on Y axis and 16 degree on X axis. All components of the universal joint are SS400 steel which has a tensile strength of 250 MPa. Calculation of strength with a tensile load of 1 ton results in a safety factor of 833. This safety factor ensures the maximum life span and strength of the universal joint.

alat angkut sawit di lahan gambut